Selasa, 20 Januari 2009

IPv6 DAN VoIP

Related Posts by Categories



A. IPv6

IP address bisa disebut dengan kode pengenal komputer pada jaringan atau Internet memang merupakan komponen vital pada Internet, karena tanpa IP address sudah pasti tidak akan dikenal Internet. Setiap komputer yang terhubung ke Internet setidaknya harus memiliki sebuah IP address pada setiap interfacenya dan IP address sendiri harus unik karena tidak boleh ada komputer,server atau perangkat network lainnya yang menggunakan IP address yang sama di Internet. IP address adalah sederetan bilangan binary sepanjang 32 bit, yang dipakai untuk mengidentifikasi host pada jaringan. IP address ini diberikan secara unik pada masing-masing komputer/host yang tersambung ke internet. Packet yang membawa data, dimuati IP address dari komputer pengirim data, dan IP address dari komputer yang dituju, kemudian data tersebut dikirim ke jaringan. Packet ini kemudian dikirim dari router ke router dengan berpedoman pada IP address tersebut, menuju ke komputer yang dituju. Seluruh host/komputer yang tersambung ke Internet, dibedakan hanya berdasarkan IP address ini, jadi jelaslah bahwa tidak boleh terjadi duplikasi. Sehingga IP address ini dibagikan oleh beberapa organisasi yang memiliki otoritas atas pembagian IP address tersebut, seperti APNIC (Asia Pacific Network Information Center).

Perkembangan Internet dan network akhir-akhir ini telah membuat Internet Protocol (IP) yang merupakan tulang punggung networking berbasis TCP/IP dengan cepat menjadi ketinggalan zaman, saat ini berbagai macam aplikasi yang menggunakan Internet, diantaranya transfer file (ftp), surat elektronik (e-mail), akses jarak jauh (remote access), multimedia menggunakan Internet, dan lain sebagainya. Perkembangan ini telah membuat terlampauinya kapasitas jaringan berbasis IP untuk mensuplai layanan dan fungsi yang diperlukan. Sebuah lingkungan seperti Internet membutuhkan dukungan pada lalu-lintas data secara real-time maupun fungsi sekuriti. Kebutuhan akan fungsi sekuriti ini saat ini sangat sulit dipenuhi oleh IP versi 4 atau sering disebut IPv4. Hal ini mendorong para ahli untuk merumuskan Internet Protocol baru untuk menanggulangi keterbatasan resource Internet Protocol yang sudah mulai habis serta menciptakan Internet Protocol yang memiliki fungsi sekuriti yang reliability.

IPv6 yang disebut sebagai IP next generation, bagi penyelenggara telekomunikasi merupakan teknologi yang perlu diantisipasi pertumbuhan demand dan implementasinya. Pada saat ini hampir semua aplikasi bisnis khususnya di segmen korporasi masih memanfaatkan teknologi IP eksisting yakni IPv4, namun demikian belum terdapat tanda yang jelas kapan migrasi atau implementasi IPv6 secara global akan terjadi. Kelebihan atau solusi yang terdapat di dalam desain IPv6 adalah salah satu pemicu percepatan implementasi. Kelebihan-kelebihan IPv6 adalah sebagai berikut:

1. IPv6 merupakan solusi bagi keterbatasan alamat IPv4 (32 bit). IPv6 dengan 128 bit memungkinkan pengalamatan yang lebih banyak, yang memungkinkan IP-nisasi berbagai perangkat (PDA, handphone, perangkat rumah tangga, perlengkapan otomotif).

2. Aspek keamanan dan kualitas layanan (QoS) yang telah terintegrasi.

3. Desain autokonfigurasi IPv6 dan strukturnya yang berhirarki memungkinkan dukungan terhadap komunikasi bergerak tanpa memutuskan komunikasi end-to-end.

4. IPv6 memungkinkan komunikasi peer-to-peer tanpa melalui NAT, sehingga memudahkan proses kolaborasi / komunikasi end-to-end: manusia ke manusia, mesin ke mesin, manusia ke mesin dan sebaliknya.

5. Setting otomatis stateless, pada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP address, hanya mensetting router saja dimana host yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang diperoleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya sebagai IP address dari host tersebut. Pada informasi unik bagi host ini, digunakan antara lain address MAC dari jaringan interface. Pada setting otomatis stateless ini dibalik kemudahan pengelolaan, pada Ethernet atau FDDI karena perlu memberikan paling sedikit 48 bit (sebesar address MAC) terhadap satu jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan address yang buruk.

6. Setting otomatis statefull adalah cara pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang diberikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address, dimana cara ini hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat melakukan setting secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah ICMP (Internet Control Message Protocol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termasuk pula IGMP (Internet Group management Protocol) yang dipakai pada multicast pada IPv4.

(INGIN LEBIH LENGKAP TUH DOWNLOAD JA)

0 komentar:

Posting Komentar

Jadi lah anak bangsa yang percaya diri, jangan biarkan orang asing menguasai negara kita. semangatlah selalu untuk menyongsong hidup yang damai, makmur dan sejahtera. Jayalah terus Indonesia